Minggu, 15 Mei 2011

PERTUMBUHAN STRUKTUR ORGANISASI



       Selain mempertimbangkan tahap perkembangan dalam struktur organisasi, pendekatan daur hidup organisasi lebih menekankan terutama pada isu-isu dominan yang dihadapi perusahaan. Daur hidup organisasi menggambarkan bagaimana organisasi tumbuh, berkembang dan pada akhirnya menurun. Daur hidup organisasi ini hampir mirip dengan daur hidup produk dalam pemasaran. Daur hidup produk ini terdiri dari tahapan : kelahiran (tahap I), pertumbuhan (tahap II), kedewasaan (tahap III), penurunan (tahap IV), dan kematian (tahap V). Pengaruh tahap-tahap ini pada struktur dan strategi perusahaan diringkas pada tabel 8.2. Perhatikan tiga tahap pertama dari daur hidup organisasi mirip dengan tiga tahap perkembangan organisasi yang diterima luas seperti yang sudh dijelaskan sebelumnya. Perbedaan signifikan hanya ada pada tahap kemunduran dan kematian yang melengkapi daur tersebut. Walaupun suatu strategi masih terus digunakan namun struktur, budaya, dan proses dapat menghambat strategi yang dilaksanakan dengan baik sehingga perusahaan bergerak kearah kemunduran.
       Pergerakan dari pertumbuhan menuju kedewasaan menuju penurunan dan akhirnya kematian bagaimanapun bukan tidak dapat dielakkan. Pada tahap kebangkitan kembali (revival) kadang-kadang mungkin terjadi selama tahaap kedewasaan atau penurunan. Daur hidup perusahaan dapat diperpanjang melalui inovasi manajerial dan produk. Hal ini sering terjadi selama implementasi sebuah strategi mengalami perubahan haluan.  Pada Maytag Corporation misalnya, tahap kebangkitan kembali diawali tahun 1970-an dibawah kepemimpinan Daniel Krumn saat Maytag masi berada pada tahap pengembangan kedewasaannya. Company Spotlight menunjukkan keistimewaan pada Maytag  Corporation, transisi dari pertumbuhan  agresif menuju pada kedewasaan yang lebih pasif dan puas pada tahun 1950-an dan 1960-an meninggalkan perusahaan yang mudah kena kritikan menuju pada kemajuan dan kemungkinan memperoleh kompetitif.
       Meskipun perusahaan mampu memecahkan isu-isu kritis yang dihadapi pada tahap penurunan, sepertinya perusahaan akan berpindah menuju pada tahap V, yaitu perusahaan mengalami kematian, yang juga dikenal sebagai kebangkrutan. Ini merupakan apa yang terjadi pada Pan Am American Airlines, Macy’s Departement store, Baldwin-United, Eastren Airlines, Colt’s manufacturing, Orion Pictures, Wheeling-Pittsburg Steel, dan juga pada beberapa perusahaan yang lainnya. Seperti pada kasus John-Manville, International Harvester, dan Macy’s semuanya telah bangkrut-sebuah korporasi mungkin tidak pernah muncul seperti sebuah phoenix dari pohonnya sendiridan hidup kembali dengan nama yang sama atau berbeda. Sayang sekali, kurang lebih ada 20 % perusahaan yang masuk dalam kategori bangkrut di Amerika Serikat kelihatannya berjalan secara memprihatinkan dan pemberhentianya dilakukan dengan likuidasi.
       Sedikit perusahaan yang bergerak melalui tahap V ini. Misalnya beberapa korporasi mungkin tidak bergerak melewati tahap II. Yang lainnya, seperti General Motors mungkin perjalanannya langsung dari tahap I ke tahap III. Sebahagian besar usaha kongsi wirausahawan melompat dari tahap I atau tahap II langsung menuju tahap IV atau V. Misalnya, Hayes Microcomputer Products berangkat dari tahap pertumbuhan ke tahap penurunan dibawah kepemimpinan Dennis Hayes. Kuncinya adalah kemampuan untuk mengidentifikasikan indikasi-indikasi bahwa perusahaan dalam proses tahap perubahan dan membuat penyesuaian struktur dan strategic yang tepat untuk memastikan bahwa kinerja perusahaan dipelihara atau telah diperbaiki. Hanya waktu yang menerangkan jika investor baru Hayes Microcomputer Products akan mampu untuk bekerja dengan Dennis Hayes untuk mengambil alih perusahaan melalui tahap kebangkitan kembali (revival)- dan dengan berhasil mengubah kembali perusahaan menuju pada suatu pertumbuhan, dengan mengelola perusahaan secara professional pada tahap II.    
Pola Struktur Organisasi Yang maju
       Struktur dasar (sederhana, fungsional, divisional, dan konglomerat) telah didiskusikan pada bab IV dan diringkas pada tiga tahap pertama dari pengembangan perusahaaan. Sebuah strategi yang baru akan memerlukan karakteristik yang lebih fleksibel daripada struktur fungsi yang tradisional atau divisional yang ditawarkan. Organisasi bisnis dewasa ini menjadi sedikit tersentralisasi dengan menggunakan lebih besar tim kerja fungsional silang. Tabel 8.3. menggambarkan beberapa karakteristik perubahan struktur korporasi modern. Meskipun beberapa variasi dan kombinasi struktur tercakup pada karakteristik ini, dua bentuk yang menonjol adalah struktur matriks dan struktur jejaring. 

Struktur Matriks (Matrix Structure)
       Sebagian organisasi menetapkan struktur organisasinya berdasarkan fungsi-fungsi (dalam struktur fungsional) atau betdasarkan produk dan geografi (dalam struktur divisional). Sebaliknya, struktur matriks mungkin sangat cocok bila organisasi-organisasi berpendapat bahwa bentuk fungsional maupun divisional cocok bila dikombinasikan dengan mekanisme-mekanisme yang berkaitan secara horizontal seperti unit-unit bisnis strategis (strategic business units) adalah tepat untuk perubahan situasi mereka. Dalam struktur matriks, bentuk fungsional dan produk dikombinasikan secara bersamaan (simultan) pada tingkat organisasi yang sama. (Lihat Gambar 8.1)Karyawan mempunyai dua atasan (pimpinan), yaitu seorang manajer proyek atau produk dan seorang manajer fungsional.. Departemen “rumah”, yaitu teknik mesin (engineering), pengolahan (manufacturing), atau penjualan (sales) biasanya merupakan fungsional dan agak permanen. Orang-orang dari unit fungsional ini seringkali ditugaskan sementara waktu pada satu atau lebih unit produk atau proyek. Unit produk atau proyek biasanya bersifat sementara waktu dan bertindak seperti dalam divisi-divisi mereka , hanya dibedakan atas dasar sebuah pasar-produk (product-market).
       Struktur matriks dikembangkan untuk mengkombinasikan  stabilitas struktur bentuk fungsional dengan fleksibelitas struktur produk bentuk. Struktur matriks sangat berguna bila lingkungan eksternal (terutama aspek teknologi dan pasar) sangat komplek dan berubah-ubah. Akan tetapi struktur matriks menimbulkan konflik disekitar tugas-tugas, kewenangan dan alokasi sumber daya . Jika tujuan yang ingin dicapai tidak jelas (samar-samar) dan teknologi yang digunakan kurang dipahami dengan baik, maka mungkin sekali timbul perang demi kekuasaan antara manajer produk dan fungsional. Struktur matriks sering ditemukan dalam suatu organisasi atau dalam suatu SBU bila terdapat tiga kondisi berikut ini :
  • Ide-ide dibutuhkan untuk saling memupuk (cross-fertilized) lintas proyek atau produk
  • Sumber daya langka (jarang)
  • Kemampuan untuk memproses informasi dan untuk membuat keputusan perlu diperbaiki.

       Davis dan Lawrence, dua orang pakar dibidang bentuk organisasi matriks, mengemukakan bahwa ada tiga tahap yang berbeda dalam pengembangan struktur matriks.
    1. Kekuatan-kekuatan tugas lintas-fungsional yang bersifat sementara waktu (Temporary Cross-functional task force) pada awalnya digunakan bila sebuah lini produk diperkenalkan. Seorang manajer proyek adalah sebagai pimpinan yang penting dalam hubungan horizontal. Chrysler telah secara ekstensif menggunakan pendekatan ini dalam pengembangan produk.
    2. Manajemen produk/merek (product/brand management). Jika kekuatn-kekuatan tugas lintas-fungsional menjadi lebih permanen, manajer proyek menjadi seorang manajer produk atau merek dan mulai tahap kedua. Dalam susunan ini, fungsi masih merupakan struktur organisasi yang utama, tetapi manajer produk atau merek bertindak sebagai pengintegrasi produk dan merek semi permanen. Dengan mempertimbangkan beberapa hal penting untuk kesuksesan Procter & Gamble, manajer merek telah secara luas meniru perusahaan-perusahaan produk konsumen lainnya di seluruh dunia.
    3. Matriks matang (mature matrix). Tahapan ketiga dari pengembangan matriks menyangkut suatu struktur kekuasaan-rangkap dua yang sejati (true dual-authority structure). Struktur fungsional dan produk menjadi permanen. Semua karyawan dihubungkan kepada seorang manajer produk horizontal dan seorang pimpinan fungsional vertical. Manajer produk dan fungsional memiliki wewenang yang sama dan harus bekerjasama dengan baik untuk memecahkan ketidaksepakatan melalui sumber daya dan prioritas. Sistem TRW, perusahaan angkasa, merupakan salah satu contoh yang menggunakan struktur matriks mapan.











 

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN MULTINASIONAL


Struktur Organisasi Internasional
     Setiap level keterlibatan yang berbeda dalam bisnis internasional membutuhkan jenis struktur organisasi tertentu. Contoh, sebuah struktur yang mengkoordinasikan aktivitas eksportir bisa dianggap tidak cukup bagi aktivitas perusahaan multinasional. Di sini, kita akan memahami spektrum strategi organisasi internasional, meliputi:
Ø  Agen Independen (independent agent)
Agen independen adalah individu atau organisasi asing yang sepakat untuk mewakili kepentingan eksportir di pasar luar negeri. Agen independen sering bertindak sebagai sales representatives. Mereka menjual produk eksportir, menagih pembayaran, dan memastikan bahwa konsumen telah puas. Agen independen sering mewakili beberapa perusahaan, dan biasanya tidak spesialis dalam produk atau pasar tertentu. (licencing arrangement),
Ø  Perjanjian Lisensi (licencing arrangement)
Perusahaan yang mencari keterlibatan yang lebih substansial di bisnis internasional bisa menggunakan perjanjian lisensi. Perusahaan memberikan hak eksklusif kepada perusahaan lain di luar negeri untuk memproduksi atau memasarkan produknya di pasar tersebut. Perusahaan pemberi lisensi memperoleh pembayaran berkelanjutan yang disebut royalti dari perusahaan pemegang lisensi. Royalti dihitung sebagai prosentase penjualan pemegang lisensi.
Franchising (waralaba) adalah bentuk khusus lisensi yang juga populer. Franchise McDonald dan Pizza Hut terkenal di seluruh dunia. Accor SA, sebuah jaringan hotel Perancis, juga mewaralabakan Hotel Ibis, Sofitel dan Novotel-nya di Amerika Serikat.
Ø  Kantor Cabang (branch office)
Selain membuat hubungan dengan perusahaan asing atau agen independen, sebuah perusahaan dapat mengirimkan beberapa manajernya ke kantor cabang di luar negeri. Sebuah perusahaan memiliki lebih banyak kontrol langsung atas manajer cabangnya daripada agen atau pemegang linsensi. Kantor cabang ini memberikan tampilan nyata di mata publik tentang keberadaan perusahaan di negara lain. Konsumen potensial cenderung merasa lebih aman ketika perusahaan memiliki kantor cabang di negara persebut.
Ø  Aliansi Strategis (strategic alliances)
Dalam aliansi strategis, sebuah perusahaan menemukan sebuah partner di negara dimana perusahaan melakukan bisnis. Setiap pihak sepakat menginvestasikan sumber daya dan modalnya ke sebuah bisnis baru agar bisa meraih keuntungan mutual. Aliansi strategis kadangkala disebut sebagai joint venture. Istilah aliansi strategis muncul karena peran penting yang dimainkan partnership dalam strategi organisasi besar di banyak perusahaan besar.
Sejumlah alinasi strategis antar perusahaan besar telah mengalami kenaikan pesat selama satu dekade terakhir dan cenderung tumbuh lebih besar. Di banyak negara, termasuk Meksiko, India, dan China, hukum membuat aliansi menjadi satu-satunya cara untuk melakukan bisnis internasional dalam perbatasan mereka. Meksiko misalnya, mengharuskan agar semua perusahaan asing berinvestasi dengan menggunakan partner lokal. Taman hiburan Disney yang dibangun dekat Hongkong adalah joint venture dengan partner lokal.
Selain memudahkan jalan ke pasar baru, alinasi ini memberikan perusahaan lokal kontrol lebih besar terhadap aktivitas asingnya daripada agen independen dan perjanjian lisensi. Pada saat yang sama, semua partner dalam sebuah aliansi juga membuat keputusan yang sama. Yang paling penting, aliansi ini memudahkan perusahaan untuk meraih keuntungan dari pengetahuan dan keahlian partner asingnya. Microsoft, contohnya, menggunakan aliansi strategisnya ketika melakukan ekspansi ke pasar internasional baru. Pendekatan ini memudahkan perusahaan dalam melakukan intrik bisnis di China dan India, yang merupakan dua pasar baru yang terbesar.
Ø  Investasi Asing langsung (foreign direct investment)
Istilah investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) berarti membeli atau menetapkan aset berwujud di negara lain. Dell Computer, misalnya, membangun pabrik perakitan baru di Eropa, Volkswagen membangun pabrik baru di Brazil. Setiap aktivitas ini melibatkan investasi langsung asing oleh perusahaan di negara lain. Dalam hal ini, pembelian Land Rover oleh Ford dari BMW dan akuisisi Ben & Jerry dan Slim-Fast oleh Unilever merupakan contoh FDI.
1.    Keunggulan Desentralisasi MNC
• Manajer lokal mampu menghasilkan keputusan dengan mutu yang baik dengan pemanfaatan informasi lokal yang bermutu.
• Manajer lokal mampu memberikan tanggapan yang lebih tepat waktu untuk mengubah keadaan
• Melatih dan memotivasi manajer lokal untuk mengembangkan keterampilan manajerial
• Memberi kesempatan manajemen puncak untuk lebih memusatkan perhatian kepada masalah-masalah jangka panjang seperti perencanaan strategis.

2.    Pendirian Divisi
Perusahaan multinasional memiliki fleksibilitas dalam pembentukan jenis-jenis divisi. Divisi dapat didirikan menurut dasar garis geografis, lini produk, dan lini manajemen fungsional. Adanya divisi di lebih dari satu negara menciptakan kebutuhan perangkat evaluasi kinerja yang mempertimbangkan berbagai perbedaan pada lingkungan divisi.
Struktur organisasi perusahaan ini adalah struktur secara global dimana perusahaan Mc Donald’s berada di Indonesia. Penyusunannya pun sesuai dengan level sistem informasi manajemen yang kita bahas pada bagian pendahuluan Job Description.
1. Store Manager. Merupakan pemimpin tertinggi dimana mengepalai seluruh manajemen dan operational outlet atau dengan kata lain merupakan wakil owner dimana mempunyai tanggung jawab terhadap keseluruhan jalannya operational outlet dan maju mundurnya perusahaan.
2. First Manager. Merupakan asisten Store Manager dalam melaksanakan kegiatan keseluruhan operasional outlet. First manager lebih difokuskan terhadap jalannya operasional seperti misalkan menggantikan peran Store Manager jika ia berhalangan.
3. Second Manager disini bukan lain adalah Human Resources Development Manager atau Manajer Sumber Daya Manusia. Tugas mereka adalah mengawasi jalnnya operasional tiap shift yang berada dibawahnya. Mengatur jadwal kerja dan staffing, menangani keluhan, memberikan training dan sebagai penyambung komunikasi antara crew dengan manajemen ataupun sebaliknya.
4. Junior Finance Manager. Merupakan asisten Store Manager dalam hal penanganan keuangan, pembukuan, serta semua administrasi secara mingguan ataupun bulanan, bahkan tahunan.
5. Junior Marketing Manager. Merupakan asisten Store Manager dalam hal promosi dan penjualan. Menangani reservasi untuk acara-acara khusus seperti ulang tahun dan lain-lain.
6. Crew Leader. Sebagai wakil Second Manager yang bertanggung jawab dan mengkoordinasi kinerja karyawan/crew, yang mana posisinya setara dengan supervisor.
7. Crew. Melaksanakan kegiatan operasional menurut jadwal kerja yang sudah ditentukan. Dimana untuk Counter bertugas untuk melayani tamu yang dating, taking order dari tamu dan menyampaikan ke meja kitchen. Untuk Kitchen sendiri mempunyai tugas mengolah bahan mentah menjadi barang jadi. Delivery menerima pesanan tamu yang memesan dari rumah dan mengantarkannya ke rumah tamu yang memesan tadi. Begitu pula dengan layanan Drive Thru dimana melayani tamu jalan yaitu tamu yang tidak turun dari kendaraan. Sedangkan untuk Lobby mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menjaga kebersihan keseluruhan outlet termasuk toilet, area makan tamu, kitchen, dan juga sebagai pembuka pintu atau door man.
Struktur organisasi yang digunakan oleh McDonald's adalah struktur organisasi lini/garis. Dengan menggunakan tipe organisasi ini, maka perintah dalam perusahaan mengalir dari Store Manager turun ke 1st Asistant Manager turun ke 2nd Asisstant Manager turun ke Junior Manager turun ke Trainee Manager turun ke Crew Leader dan lini paling bawah adalah Crew. Di luar lini tersebut juga terdapat STAR, C/S dan VIP yang bertanggung jawab penuh pada Store Manager. Store Manager selanjutnya bertanggung jawab kepada Operation Consultant. Operation Consultant akan bertanggung jawab kepada Operation Manager dan Operation Manager akan bertanggung jawab kepada Head Office Jakarta. Dari paparan stuktur organisasi di atas kita dapat menentukan level manajemennya dan menjelaskan input-proses-output yang terjadi dari masing-masing level tersebut. Berikut klasifikasi level manajemen berdasarkan Job Description yang ada di struktur perusahaan multinasional restoran cepat saji Mc Donald’s Indonesia :
1.       Transaction Processing System (TPS) / Manajemen tingkat bawah dan Bagian operasional : Crew : counter, kitchen, delivery, drive thru, lobby
2.       Process Control System (PCS) / Manajemen tingkat menengah Crew Leader (Supervisor)
3.       Decision Support System (DSS) / Manajemen tingkat menengah atas Marketing Manager, Finance Manager, Second Manager (Human Resources Development Manager)
4.       Expert Support System (ESS) / Manajemen tingkat atas Store Manager dan First Manager
Tabel Penjelasan Job Desciption Pada Setiap Level Manajemen LEVEL TPS INPUT Costumer Daftar menu yang PROSES Menerima pesanan yang dipesan oleh costumer Meneruskan ke crew Bagian kitchen bagian kitchen menyiapkan makanan ditawarkan termasuk contentnya yang terdiri dari harga, jumlah, dan lain-lain OUTPUT Memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan standar yang diterapkan oleh perusahaan Mc Donald’s yaitu berupa mutu, pelayanan, sesuai dengan pesanan costumer Menerima kebersihan dan nilai (Quality, Service, Cleanliness, and Value) Memberikan permintaan pelayananpelayanan khusus dari costumer seperti pesta ulang tahun dll. Kepuasan kepada costumer setiap berkunjung di restoran Mc Donald’s Memberikan kinerja karyawan yang baik bagi perusahaan Sebagai pendukung pelaksana data catatan PCS Karyawan (Crew) Coaching dari Mengawasi dan Memberikan pelayanan perusahaan - Menghasilkan kinerja crew (karyawan) yang positif sesuai dengan pelayanan perusahaan Memiliki data catatan perkembangan Menghandle hal-hal dan jumlah crew yang ada dibawahnya Memiliki laporan teknis yang terjadi di lapangan di meja kitchen, counter, sampai drive thru harian, mingguan, dan bulanan yang diserahkan kepada second manager atau manajer SDM memantau kinerja crew catatan-catatan khusus berdasarkan prestasi kerja crew
DSS (Decision Support System)
• Marketing Manager : - Memahami Segmentasi Pasar - Memiliki Penetapan Pasar Sasaran - Melakukan Penempatan Produk - Memiliki datadata mengenai produk yang dijual serta layanan khusus yang ditawarkan - Memiliki target penjualan dalam jangka waktu tertentu - Memiliki dan memahami brand image yang dimiliki perusahaan serta konsep iklan dan program dalam setiap advertising - Menerima pesanan dari costumer yang berhubungan dengan acara Mc Donald’s - Menerima tawaran kerjasama dengan pihak lain - Identifikasi dasardasar segmentasi pasar sesuai dengan model yang berlaku - Mengembangkan profit setiap segmen - Promosi Public Relation, yaitu melalui hospitality dengan memberikan pelayanan yang lebih kepada pelanggan melalui magic moment - Advertising, yaitu melalui above the line : kerja sama dengan stasiun radio lokal dan below the line : spanduk, poster, brosur, standing banner, hanging mobile, translite, back drop - Show Case, yaitu berupa merchandise mcdonald's - Memiliki data pencapaian target penjualan produk selama bulanan, triwulan, dan tahunan. Mencapai target perusahaan atas promosi-promosi yang dilakukan sehubungan dengan paket perusahaan Memiliki data yang akurat berdasarkan penjualan sehingga dapat melakukan kebijakan yang tepat berhubungan dengan penjualan Mencatat perkembangan data konsumen dan member komunitas Mc Donald’s.
• Finance Manager : Menghasilkan data akhir laporan keuangan perusahaan secara- Analisa data penjualan dan transaksi keuangan lainnya - Menguatkan strategi - Memiliki data penjualan dan segala macam transaksi keuangan di dalam perusahaan keuangan untuk meningkatkan laba perusahaan • Second Manager / HRD Manager - Memiliki dasar- termin waktu yang ditentukan Terdapat laporan laba perusahaan secara berkala
• Second Manager / HRD Manager: Memiliki data dasar pelatihan secara baik dan benar dengan melatih sendiri karyawan dan calon manajer di tempat didik khusus yang dibangung oleh Mc Donald’s company, yaitu Hamburger University - Memiliki rencana untuk program sertifikasi yang akan mengatur cara karyawan dalam jenjang karirnya sebagai crew ke tingkat manager - Mendapatkan karyawan-karyawan baru yang sesuai standar dan kualitas. karyawan-karyawan dan manajer perusahaan yang sesuai dengan standar aspekaspek operasi McDonald's berupa mutu, pelayanan, kebersihan dan nilai (Quality, Service, Cleanliness, and Value) - Menghasilkan laporan perkembangan kinerja karyawan berdasarkan training yang dilakukan karyawan berdasarkan posisinya di perusahaan Menentukan jadwal perekrutan karyawan baru dan kriteria yang dibutuhkan sesuai dengan standar Mc Donald’s Menentukan jadwal pelatihan training bagi para karyawan Mengkordinir masalah transfer gaji karyawan atau payroll Penentuan jadwal jam kerja serta shift bagi seluruh karyawan
ESS (Expert Support System)
• First Manager - Bersinergi dengan Store Manager dalam menjalankan perusahaan - Melakukan analisa secara strategi yang akan dilakukan bagi perusahaan- Menjadikan perusahaan sukses dan memiliki manajemen yang diharapkan sesuai dengan perusahaan
• Store Manager - Menentukan lokasi dimana cabang akan ditentukan dan mekanisme jalannya perusahaan - Menentukan strategi jangka panjang yang akan dilakukan oleh perusahaan- Melakukan analisa secara strategi yang akan dilakukan bagi perusahaan- Menjadikan perusahaan sukses dan memiliki manajemen yang diharapkan sesuai dengan perusahaan
Perumusan Strategi Berdasarkan Analisis SWOT
• Strengths
1. Mc Donald mempunyai a strong global presence dengan kompetiror domestik terdekat yang hanya berukuran separuhnya, Mc Donald merupakan pemimpin pasar (market leader) baik secara domestik, maupun internasional
2. Keuntungan Mc Donald's berasal dari pengurangan biaya melalui skala ekonomi, karena ukurannya yang sangat besar dan keberadaannya secara global memungkinkan untuk menetapkan risiko yang bervariasi yang melibatkan keadaan ekonomi dari negara tertentu
3. Outlet perusahaan ditempatkan di wilayah yang strategis dan mudah dijangkau
4. Adanya pengakuan atas merk (brand recognition)
5. Kesuksesan dalam periklanannya, seperti adanya kata “I'm Loving It” dalam setiap pemasarannya
6. Adanya Kekuatan kerjasama dengan perusahaan lain, seperti dengan Coca-Cola
7. Tempat penjualan yang bersih dan adanya tempat bermain untuk anak-anak mempunyai daya tarik tersendiri
8. Adanya pelatihan yang profesional dengan didirikannya “Hamburger University”
9. perusahaan yang telah mengglobal
10. Aktif dalam kegiatan amal untuk anak-anak
11. Menyesuaikan resep dan produk yang ditawarkan dengan standar kesehatan yang ditetapkan oleh USDA
12. Pendapatan tidak hanya dari penjualan makanan cepat saji, tapi juga dari investasi properti, franchiser of restaurant
13. Adanya sistem delivery order yang mudah digunakan oleh konsumennya yaitu dengan menelpon 14045.
• Weakness
1. Harga yang kurang kompetitif, sehingga dapat mengurangi kemampuan perusahaan untuk meningkatkan pendapatan
2. Inovasi terhadap produk kurang memiliki spesifikasi tertentu
3. Management of franchises kurang memperhatikan integritas klien
4. Teknik pemsaran atau periklanan yang hanya diutamakan pada anak-anak.
• Opportunities
1. perusahaan dapat melakukan penjualan online sehingga memberikan kemudahan bagi pelanggan dan juga menambah feature-feature dalam pelayanan
2. Merubah trend kebiasaan makan ke arah makan yang lebih sehat
3. Mengembangkan secara terus menerus pangsa pasar terutama untuk generasi muda dan kelompok yang telah berumur
4. Melakukan pengawetan dengan bahan-bahan alami, sebagai bagian dari strategi pemasaran dan periklanan
5. Menciptakan produk baru. Meneruskan untuk menggunakan teknologi untuk mempengaruhi strategi pendapatan, seperti menggunakan pesan singkat untuk mengantarkan pesanan khusus.
Threat
1. Adanya fluktuasi terhadap nilai mata uang asing
2. Industri makanan cepat saji merupakan sektor yang sangat kompetitif sehingga persaingan juga semakin ketat
3. Persamaan strategi dengan perusahaan
4. Adanya tekanan dari beberapa pihak mengenai makanan cepat saji dengan masalah obesitas
5. Bagi konsumen yang sadar akan gizi, makanan cepat saji merupakan makanan yang kurang sehat
6. Adanya ancaman dari kompetitor local di negara yang berbeda-beda
7. Industri ini berada pada siklus mature dan merupakan industri yang cepat mengalami kejenuhan
8. hanya menyimpan waktu pelanggan yang sangat berharga, namun juga meningkatkan energi pelanggan.
Solusi menghadapi kelemahan dan ancaman
1. (Products) Menambahkan lebih banyak rasa atau tipe baru dari makanan cepat saji yang dapat membedakannya dengan kompetirors
2. (Products) Merubah menu di beberapa negara, menambahkan beberapa makanan dengan rasa lokal dan menghilangkan beberapa makanan yang tidak popular
3. (Products) Mengembangkan lini produk baru yang fokus pada makanan organik dan sehat (zero trans-fat)
4. (Products) mengubah lini produk coca-cola yang lebih sehat (Diet, Coffinfree, etc)
5. (Products & Services) Menyediakan makanan segar dengan tempat yang bersih dan menyenangkan anak-anak dengan mainan dan fasilitas tempat bermain serta membuat senang dan nyaman pelanggan dewasa
6. (Promotion, Products) mempromosikan Mc Donnald “bestseller” –Fries and Big Mac, mengembangkan beberapa makanan spesial yang baru untuk keluarga dan untuk remaja
7. (Products & Service + Branding) Menjaga kebersihan lingkungan (restoran) dan menjaga keamanan anak-anak, serta membuatnya senang selama bermain di arena permainan, mempromosikan untuk anak-anak serta berusaha menarik kelompok yang telah berumur, menggunakan bintang lokal yang populer untuk menarik usia muda
8. (Products & Promotion & Pricing) meningkatkan lain seperti melakukan pembentukan format baru ataupun dalam mengembangkan menu makanan
9. (Promotion+Place). Explore pasar baru di luar negeri melalui periklanan dan promosi yang intensif dan agresif
10. (Promotion + Branding) melakukan promosi dan periklanan bersama-sama dengan coca-cola untuk menarik penggemar coca-cola
11. (Promotion + Branding) Menetapkan dan memperbaiki nama baik diantara kompetitor promosi secara agresif
12. (Promotion & Branding) Promosi secara teratur; Memberikan kesan pada McDonalds dengan pelayanan yang lebih baik dan pengalaman makan yang menyenangkan
13. (Branding) meningkatkan brand recognity melalui strategi yang melampirkan emotion secara berkelanjutan
14. (Services + Branding) Memberikan kesan yang profesional saat memasuki pasar baru
15. (Service, Branding) Memberikan kesan yang profesional saat memasuki pasar baru dan memberikan peningkatan layanan yang berkelanjutan
16. (Service) Membuka Hamburger University untuk perspektif manajer dan pekerja yang unggul serta meningkatkan kualitas pekerja secara keseluruhan
17. (Pricing & Placement) Beralih ke pemasok lokal sehingga mempunyai biaya transportasi yang rendah, menggunakan software untuk mengontrol dan memonitor inventory sehingga dapat menurunkan biaya persediaan, sehingga perusahaan akan mampu dalam memperbaiki atau meningkatkan keuntungan dengan harga yang rendah
18. Service & Management) Lebih tertarik pada investasi langsung di negara yang baru dan memilih secara cermat franchiser yang baru/ join verture partnet dan mengevaluasinya secara teratur dan periodic
19. (Pricing) Menyediakan makanan organik dengan harga kompetitif untuk menarik organic foods fans.
  

  1. Lingkaran merah menunjukkan sentralisasi untuk koordinasi aliran informasi antara produk dunia,
  2. Kantor pusat memakai banyak alat interkoordinasi untuk memfasilitasi economies of scale dan scope global,
  3. Kantor pusat juga mengalokasikan sumber daya keuangan secara kooperatif,
  4. Organisasi mirip dengan federasi yang terpusat.
 
# Tempat yang baik untuk memulai mempelajari pemakaian komputer di pasar internasional adalah struktur organisasi yang tepat (menurut William Egelhoff dari Fordham University) mengidentifikasi 4 struktur yang berbeda, yakni :

• Divisi Fungsional Sedunia (worldwide functional divisions), Anak perusahaan diorganisasikan menurut jalur fungsional-manufaktur, pemasaran dan keuangan. Bidang-bidang fungsional dari anak perusahaan melapor langsung pada pasangan fungsional mereka di perusahaan induk. Dengan demikian data yang mengintegrasikan seluruh operasi perusahaan tidak terdapat pada tingkat yang lebih rendah. Sehingga perencanaan strategis MNC harus dilakukan pada tingkat eksekutif puncak di perusahaan induk.

• Divisi Internasional (international divisions), Semua anak perusahaan di luar negeri melapor pada divisi internasional MNC yang terpisah dari divisi domestik.

• Wilayah Geografis (geographic regions), MNC membagi operasinya menjadi wilayah-wilayah dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan yang berlokasi dalam batasnya. Tidak ada komunikasi antar wilayah, karena arus informasi dari tiap wilayah langsung dikoordasikan dengan staf dikantor pusat (perusahaan induk).

• Divisi Produk Sedunia (worldwide product divisions). Perusahaan diorganisasikan menurut jalur divisi produk, dan tiap divisi bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri di seluruh dunia. Sehingga memungkin MNC lebih mudah mengenali beragam kebutuhan produk dari berbagai anak perusahaan dan menyesuaikan lini produk menurut kebutuhan tersebut.

Keempat struktur organisasi tersebut menyediakan hubungan pelaporan yang berlainan antara perusahaan induk dan anak perusahaan.

PERLUNYA KOORDINASI DALAM MNC
     Koordinasi merupakan kunci mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar global. Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kontrol strategis atas operasi internasionalnya dan mengelolanya dengan koordinasi global tidak akan berhasil dalam pesatnya ekonomi internasional. Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi serta metodologi pada dekade terakhir ini telah membuat koordinasi global menjadi lebih mudah. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh MNC dengan memiliki kemampuan pengolahan informasi yang baik, yang didasarkan pada kemampuan koordinasi global. Keuntungan tersebut mencakup :
• Peningkatan efisiensi & efektivitas dalam memenuhi kebutuhan
• Fleksibel dalam memberi respon terhadap pesaing diberbagai negara;
• Kemampuan memberi respon terhadap suatu perubahan meningkat;
• Kemampuan mengikuti kebutuhab pasar di seluruh dunia;
• Kemampuan mentransfer pengetahuan antar unit di berbagai negara;
• Biaya operasional keseluruhan berkurang;
• Kemampuan mencapai dan mempertahankan keragaman produk perusahaan, teknik produksi dan distribusi.

STRATEGI BISNIS GLOBAL
     Telah diketahui bahwa MNC dapat mengadopsi berbagai struktur organisasi. MNC juga dapat memilih strategi yang akan mereka ikuti. Strategi Bisnis MNC (Christopher Bartlett & Sumantra Ghoshal) dikelompokan atas empat (4) strategi, yaitu :
1. Strategi Multinasional; perusahaan induk memberikan kebebasan kepada anak perusahaan untuk mengembangkan produk dan praktek mereka sendiri serta senantiasa memberikan pelaporan keuangan (desentralisasi). Strategi ini menimbulkan kendurnya pengendalian oleh perusahaan induk (kantor pusat), dan sistem informasi memudahkan desentralisasi dalam pengambilan keputusan strategis serta terdiri dari proses dan database yang beridiri sendiri (oleh anak perusahaan).
2. Strategi Global; pengendalian ada di perusahaan induk (sentralisasi proses & database). Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia dengan produk-produk standar. Produk untuk seluruh pasar dunia diproduksi secara sentarl dan dikirimkan ke anak-anak perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan sebagaian besar kapasitas sistem informasinya berlokasi diperusahaan induk dan terdapat sentralisasi proses dan database. Pengendalian sangat ketat dan strategi diatur oleh pusat.
 Gambar 4.2. Strategi Global
3. Strategi Internasional; perpaduan strategi global (sentralisasi) dan strategi multinasional (desentralisasi). Strategi ini memerlukan suatu tim manajemen diperusahaan induk yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan menembus pasar global. Keahlian ini disediakan anak perusahaan yang digunakan untuk mengadaptasi produk, proses dan strategi perusahaan bagi pasar mereka sendiri. Dengan strategi ini akan menggunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan proses dan database perusahaan induk dengan anak perusahaan.
 
4. Strategi Transnasional; perusahaan induk dan semua anak perusahaan bekerja mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang tepat. Tercapainya efisiensi dan integrasi global serta fleksibilitas di tingkat lokal. Dari Gambar 4.4 terlihat rumitnya sistem pengendalian yang diperlukan, demikian pula arus sumber daya dari satu titik ke titik lain ketika perusahaan berfungsi sebagai suatu sistem yang terkoordinasi. Selain itu menunjukkan kapasitas pemrosesan informasi yang tersedia pada tingkat anak perusahaan. Ketika perusahaan menerapkan strategi transnasional, perusahaan mencapai integrasi dalam sistemnya dengan menggunakan standar yang diterapkan pada skala internasional serta dengan arsitektur yang umum. Tim pengembangan menyertakan wakil dari berbagai anak perusahaan untuk memastikan bahwa sistem tersebut memenuhi kebutuhan local. Strategi transnasional menempatkan tanggung jawab yang besar pada sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi, pengelola database untuk memastikan keseragaman rancangan database di seluruh dunia.

  
 
     Sistem informasi yang digunakan MNC ketika mereka mengikuti empat strategi bisnis tersebut dinamakan Sistem Informasi Global (Global Information System – GIS), yang merupakan suatu sistem yang terdiri dari jaringan-jaringan yang melintasi batas-batas negara.

PENGGERAK BISNIS GLOBAL
     Daya yang mendorong GIS yang pertama adalah keinginan untuk mencapai skala ekonomi (economies of scale). Ketika perusahaan mulai menggunakan komputer secara global, mereka mulai menyadari luasnya keuntungan-keuntungan yang tersedia. Keuntungan tersebut dikenal dengan penggerak bisnis global (global business drivers – GBD). GBD adalah suatu entitas yang mengambil manfaat dari skala ekonomis dan skop eknomis, serta kemudian berkontribusi pada strategi bisnis global. GBD berfokus pada entitas bisnis yang luas, seperti pemasok, pelanggan dan produk, serta menguraikan informasi yang diperlukan setiap entitas tersebut. Setelah terbentuk, GBD menjadi dasar bai rencana strategis sumber daya informasi perusahaan (strategic planning for information resources - SPIR). Berikut ini adalah tujuh penggerak yang diidentifikasi melalui survei atas 105 MNC yang berkantor pusat di Amerika Serikat :
1.       Sumber daya bersama; Beberapa anak perusahaan MNC membagi sumber daya yang sama untuk mengurangi biaya, misalnya armada kapal tanker dan pusat-pusat distribusi.
2.       Operasi yang fleksibel; Produksi dapat dipindahkan dari satu pabrik ke pabrik lain sebagai respon atas perubahan kondisi.
3.       Rasionalisasi operasi; Berbagai komponen dan sub rakitan dibuat di seluruh dunia dan kemudian dirakit à produk jadi.
4.       Pengurangan risiko; MNC membatasi risiko yang inheren dalam beroperasi disatu negara dengan beroperasi dibeberapa negara.
5.       Produk global; Memasarkan produk yang sama di seluruh dunia atau anak perusahaan di seluruh dunia merakit produk dari sub rakitan yang sama.
6.       Pasokan yang langka; Sumber daya yang langka disimpan terpusat dan senantiasa tersedia pada saat diperlukan.
7.       Pelanggan tingkat perusahaan. Memiliki pelanggan yang berada di seluruh dunia.

MASALAH DALAM MENERAPKAN GIS

Kendala Penerapan GIS :
1. Politis; adanya pembatasan :
• pembelian dan impor perangkat keras, pemerintah setempat berusaha melindungi perusahaan manufaktur local dan mendorong investasi asing dalam manufaktur local dengan menentukan hanya peralatan yang diproduksi atau dirakit di dalam pemrosesan data, data harus di proses di dalam negeri.
• komunikasi data. Pembatasan atas arus data lintas batas (transborder data flow – TDF) yakni perpindahan data yang dapat dibaca oleh mesin melintasi perbatasan negara, yang dikelompokan atas empat jenis, yaitu :

a.       data operasional
b.       data pribadi
c.       transfer dana elektronik antar negara
d.       data teknik dan ilmiah


2. Teknologi; Sejumlah negara dimana anak perusahan berada diganggu oleh masalah yang berkaitan dengan tingkat teknologi yang kurang memadai, antara lain sirkuit telekomunikasi dengan kecepatan yang rendah, kualitas transmisi yang buruk, tidak tersedianya sumber energi yang cukup, dan perangkat lunak.

3. Kurangnya dukungan dari manajer anak perusahaan. Manajer anak perusahaan sering juga menjadi masalah. Sebagian yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaan tersebut tanpa bantuan dan menganggap standar baru sebagai hal yang tidak perlu. Manajemen kantor cabang di luar negeri dapat pula memandang GIS sebagai suatu pengawasan “Big Brother”. Para manajer tingkat menenggah khawatir dilampaui oleh hubungan informasi baru yang menyalurkan data operasional ke perusahaan induk.

STRATEGI PENERAPAN GIS
     Bila suatu MNC mengikuti strategi multinasional, diperlukan sejumlah tim pengembangan yang bekerja di sejumlah anak perusahaan. Bila strategi global yang diikuti, tim pengembangan GIS mengerjakan sebagian besar tugasnya di perusahaan induk. Bila strategi internasional ang diikuti, satu atau sejumlah tim pengembangan dapat berpergian dari perusahaan induk ke anak-anak perusahaan Bila strategi transnasional yang diikuti, tim pengembangan menyertakan wakil-wakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan .

Strategi Transnasional bagi Penerapan GIS
Strategi ini paling rumit dalam rangka membangun menjadi suatu sistem yang bekerja dengan lancar dan strategi penerapannya meliputi :
a. Menghubungkan GIS dengan strategi bisnis; Tim pengembangan harus memperhatikan sejak awal kegiatan mengenai sejumlah hal penting yang menghubungkan GIS dengan strategi bisnis. Hal penting tersebut, yaitu :
s  Bekerja sama secara erat dengan eksekutif perusahaan untuk memahami dampak potensial GIS pada strategi bisnis global
s  Mengerti strategi bisnis global dari tiap unit bisnis.
s  Menentukan strategi global GIS yang sesuai untuk strategi bisnis global tiap unit bisnis.