REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa video game dapat meningkatkan penalaran abstrak dan kemampuan pemecahan masalah pada anak. Berdasarkan temuan tersebut, peningkatan yang signifikan dalam tugas-tugas yang berhubungan dengan memori kerja diamati pada anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu bermain game komputer.
Mereka yang meningkat sebagian besar adalah juga yang terbaik di tes tiga bulan kemudian, bahkan jika mereka tidak menunjukkan keuntungan terhadap anak-anak lain pada tes yang diberikan sebelum sesi pelatihan, ungkap laporan penelitian yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences, Selasa (14/6).
Hasil yang lebih baik dalam tugas-tugas intelijen fluida seperti penalaran abstrak dan pemecahan masalah hanya dicatat pada anak-anak dengan kemampuan lebih baik di dalam pelatihan otak. Perbaikan bahkan berlangsung setelah istirahat tiga bulan dalam pelatihan otak.
"Kedua kapasitas memori kerja dan kecerdasan fluida tersebut dengan mudah dibentuk dengan pengalaman dan pelatihan," kata kepala peneliti Susanne M. Jaeggi. "Namun, Anda harus melatih, dan Anda harus berlatih dengan baik," ujarnya menambahkan.
Para peneliti di Universitas Michigan mengusulkan pelatihan otak melalui video game mungkin bisa membantu siswa di kemudian hari, dibandingkan dengan mereka yang pada tes memiliki nilai baik, yang cenderung untuk melakukannya dengan baik di sekolah dan pekerjaan mereka.
Mereka menekankan bahwa temuan ini menunjukkan bahwa tidak semua video game memiliki kekuasaan pelatihan biasa. "Dampak itu tidak datang gratis," kata Jaeggi. "Ada upaya seperti pelatihan fisik: Anda perlu menjalankan dan tidak hanya berjalan dalam rangka meningkatkan kebugaran Anda," tandasnya.
tapi tetap saja, bermain game terlalu lamapun tak baik, karena adanya radiasi. Tidak semua game dapat membuat anak cerdas. Peran orang tua tetap berpengaruh disini. Selain itu belajar juga penting, jangan hanya main saja!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar